UTS UMKM FE UNJ
|
Minggu, 06 November 2016
Nama :
Tia Febri Anzelina
No. Reg :
8335165217
UTS UMKM FE UNJ
Jelaskan definisi dan kriteria UMKM
berdasarkan para pakar (paling sedikit 3 pakar)!
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang
mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp
200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang
berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian
Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang
usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi
untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. (Sumber: Wikipedia)
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai
berikut:
- Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua
Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
- Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.
1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah)
- Milik Warga Negara Indonesia
- Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun
tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar
- Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak
berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Pengertian UMKM
Menurut Rudjito (2003) Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia
yang memiliki peranan yang penting dalam perekonomian Indonesia, baik ditinjau
dari segi jumlah usaha maupun dari segi penciptaan lapangan kerja. Definisi
UMKM yang diberikan oleh beberapa lembaga, yaitu:
Dalam Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang
Usaha Mikro Kecil dan Menengah bahwa yang dimaksud Usaha Mikro adalah :
“Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan
dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi Usaha Mikro, sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang ini.”
Dalam Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang
Usaha Mikro Kecil dan Menengah bahwa yang dimaksud Usaha Kecil adalah:
“Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar
yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang
ini.”
Dalam Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang
Usaha Mikro Kecil dan Menengah bahwa yang dimaksud adalah :
1. Usaha Mikro
Kriteria kelompok Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang
perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
2. Usaha Kecil
Kriteria Usaha Kecil Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah
atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang ini.
3. Usaha Menengah
“Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau
besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana
diatur dalam undang-undang ini.”
Kriteria UMKM
Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang telah tertuang pada
pasal 6 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan
Menengah yaitu :
Kriteria Usaha Mikro adalah :
- Memiliki
kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah)
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau;
- Memiliki
hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300,000.000 (tiga ratus juta
rupiah).
Kriteria Usaha Kecil adalah :
- Memiliki
kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah sampai
dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
- Memiliki
hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima
ratus juta rupiah).
Kriteria Usaha Menengah adalah :
- Memiliki
kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
- Memiliki
hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima
ratus juta rupiah).
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), memberikan
definisi UMKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan usaha
yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 orang samapai dengan 19 orang, sedangkan
usaha menengah merupakan usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 20 orang
sampai dengan 99 orang.
Menurut Kementrian Keuangan, berdasarkan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 316/KMK 016/1994 tanggal 27 Juni 1994 bahwa Usaha Kecil
sebagai perorangan/badan usaha yang telah melakukan kegiatan /usaha yang
mempunyai penjualan/omset per tahun setinggi-tingginya Rp. 600.000.000 atau
asset (aktiva ) setinggi-tingginya Rp.600.000.000 (diluar tanah dan bangunan
yang ditempati ). Contohnya Firma, CV, PT, dan Koperasi yakni dalam bentuk
badan usaha. Sedangkan contoh dalam bentuk perorangan antara lain pengrajin
industri rumah tangga, peternak, nelayan, pedagang barang dan jasa dan yang
lainnya.
Sumber: www.kenali.com
Sumber: Wikipedia.com
Apa motivasi yang dibutuhkan untuk
menjadi wirausahawan? Jelaskan bagaimana mindset wirausahawan (entrepreneur)
terbentuk dan bagaimana cara membangun mindset wirausahawan tersebut pada diri
kita ?
Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
adalah usaha dari seorang wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang
wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia
pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi
yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia
unggul.
Mindset seorang entrepreneur terbentuk karena memiliki sifat
keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme. Selalu berusaha untuk
berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki
tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif. Memiliki kemampuan
mengambil risiko dan suka pada tantangan. Bertingkah laku sebagai pemimpin,
dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang
membangun. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan
memiliki jaringan bisnis yang luas. Memiliki persepsi dan cara pandang yang
berorientasi pada masa depan. Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan
kerja keras.
Berikut motivasi yang dibutuhkan seorang wirausahawan:
1. Kebutuhan
Seorang wirausaha dituntut dapat memenuhi kebutuhan hidupnya
sehingga motivasi kebutuhan merupakan awal dari dasar membangun sebuah usaha.
2. Penguatan
Dalam membangun sebuah usaha dibutuhkan penguatan untuk
menjadi Pribadi seorang entrepreneur yang kuat dan tahan banting, jika gagal
harus mampu bangkit, mampu bersaing
dengan pasar luar. Dengan motivasi ini seorang wirausaha tidak mudah menyerah
begitu saja.
3. Keadilan
Seorang entrepreneur mungkin pernah merasa gagal jika di
tolak oleh berbagai perusahaan, mencari lapangan pekerjaan terasa sulit, hingga
merasa tak adil dengan kondisi yang dihadapi, dengan membangun motivasi untuk
merasa adil ditengah masyarakat dengan membangun lapangan pekerjaan juga
merupakan pondasi yang harus dimiliki.
4. Harapan
Harapan seorang entrepreneur adalah untuk membangun masa
depan yang baik bagi sesama. Memberikan manfaat bagi sekitar. Jika seorang
entrepreneur memiliki motivasi tersebut maka tidak hanya membangun harapan bagi
kehidupannya, namun bagi orang lain disekitarnya, dengan membuka usaha maka di
juga membuka peluang untuk orang lain.
5. Tujuan
Tujuan dari seorang entrepreneur membangun sebuah usaha
harus jelas, membawa kea rah mana usaha tersebut, jika hanya menguntungkan laba
semata maka tujuan tersebut sia-sia. Apabila tujuan seorang entrepreneur dapat
berkontribusi banyak bagi lungkungan sekitarnya. Maka tujuan seorang
entrepreneur cukup jelas.
Lalu dari pola pikir dan motivasi tersebut dapat kita
simpulkan bahwa kita mampu mengimplementasikannya dalam kehidup sehari-hari,
belajar untuk berani mengambil resiko, bertahan ketika gagal, berupaya berfikir
kreatif. Tidak takut gagal sebab kesalahan awal kita kembali berusaha
menjalankan kembali dengan baik. Membangun pola pikir berkaitan dengan kemauan
Pribadi seseorang tetap berpikir positif dan memiliki keyakinan adalah kunci
dasar dari membangun mindset tersebut.
Bagaimana cara menumbuhkan keterampilan
berfikir kreatif yang menjadi modal utama entrepreneur? Apa saja metode
berfikir kreatif yang biasa dilakukan oleh para wirausahawan sehingga dapat
melahirkan produk-produk inovatif ? berikan contoh orisinil Anda.
1. Persiapan (Preparation)
Persiapan menyangkut kesiapan untuk berfikir kreatif,
dilakukan dalam bentuk formal, pengalaman, magang dan pengalaman belajar
lainnya. Zimmerer mengemukakan tujuh langkah untuk memperbaiki pikiran kita
agar dapat berpikir kreatif yaitu :
1. Hindari sikap untuk tidak belajar. Dalam setiap situasi
selalu ada peluang untuk dapat dipelajari.
2. Belajar banyak. Jangan hanya mempelajari keahlian yang
kita miliki karena bidang lain tidak menutup kemungkinan untuk bisa dijadikan
sebagai peluang inovasi.
3. Diskusikan ide-ide
kita dengan orang lain.
4. Himpun
artikel-artikel yang penting.
5 Temui profesional atau asosiasi dagang dan pelajari cara
mereka memecahkan
persoalan.
6. Gunakan waktu
untuk belajar sesuatu dari orang lain.
7. Kembangkan
keterampilan menyimak gagasan orang lain.
2. Penyelidikan (Investigation)
Dalam penyelidikan diperlukan individu yang dapat
mengembangkan pemahaman mendalam tentang masalah atau keputusan. Untuk
menciptakan konsep dan ide-ide baru tentang suatu bidang, seseorang pertam-tama
harus mempelajari masalah dan memahami komponen-komponen dasarnya.
3. Transformasi (Transformation)
Tahap tranformasi menyangkut persamaan dan perbedaan
pandangan di antara informasi yang terkumpul. Transformasi adalah
mengidentifikasi persamaan dan perbedaan yang ada tentang infomasi yang
terkumpul. Dalam tahap ini diperlukan dua tipe berpikir, yaitu berpikir
konvergen dan divergen. Berpikir konvergen adalah kemampuan untuk melihat
persamaan dan hubungan diantara beragam data dan kejadian. Sedangkan berpikir
divergen adalah kemampuan melihat perbedaan antara data dan kejadian yang
beraneka ragam.
4. Penetasan (Incubation)
Penetasan merupakan penyiapan pikiran bawah sadar untuk
merenungkan informasi yang terkumpul. Pikiran bawah sadar memerlukan waktu
untuk merefleksikan informasi.
5. Penerangan (Illumination)
Penerangan akan muncul pada tahap penetasan, yaitu ketika
terdapat pemecahan spontan yang menyebabkan adanya titik terang. Pada tahap
ini, semua tahap sebelumnya muncul secara bersama dan menghasilkan ide-ide
kreatif serta inovatif.
6. Pengujian (Verification)
Pengujian menyangkut validasi keakuratan manfaat ide-ide
yang muncul yang dapat dilakukan pada masa percobaan, proses simulasi, tes
pemasaran, pembangunan proyek percobaan, pembangunan prototipe dan aktifitas
lain yang dirancang untuk membuktikan ide-ide baru yang akan diimplementasikan.
7. Implementasi (Implementation)
Implementasi adalah transformasi ide ke dalam praktik
bisnis. Zimmerer mengemukakan beberapa kaidah atau kebiasaan kewirausahaan
yaitu :
1. Create, innovate, and activate yaitu ciptakan, temukan
dan aktifkan. Wirausaha selalu memimpikan ide-ide baru dan bertanya “apa
mungkin” atau “mengapa tidak” dan menggunakan inovasinya dalam kegiatan
praktis.
2. Always be on the look out for the new opportunities,
yaitu selalu mencari peluang baru. Wirausaha harus selalu usaha mencari peluang
atau menemukan cara baru untuk menciptakan peluang.
3. Keep it simple, yaitu berpikir sederhana. Wirausaha
selalu mengharapkan umpan balik dengan mungkin dan berusaha dengan cara yang
tidak rumit.
4. Try it, fix it, do it, yaitu selalu mencoba, memperbaiki
dan melakukannya. Wirausaha berorientasi pada tindakan. Bila ada ide, wirausaha
akan segera mengerjakannya.
5. Shoot for the top, yaitu selalu mengejar yang terbaik,
terunggul, dan ingin cepat mencapai sasaran. Wirausaha tidak pernah segan,
mereka selalu bermimpi besar. Meskipun tidak selalu benar, mimpi besar adalah
sumber penting untuk inovasi dan visi.
6. Don’t be ashamed to start small, yaitu jangan malu untuk
memulai dari hal-hal yang kecil. Banyak perusahaan besar yang berhasil karena
dimulai dari usaha kecil.
7. Don’t fear failure : learn form it, yaitu jangan takut
gagal, belajarlah dari kegagalan. Wirausaha harus tahu bahwa inovasi terbesar
berasal dari kegagalan.
8. Never give up, yaitu tidak pernah menyerah atau berhenti
karena wirausaha bukan orang yang mudah menyerah.
9. Go for it, yaitu berusaha untuk terus mengejar apa yang
diinginkan. Orang yang pantang menyerah selalu mengejar apa yang belum
dicapainya.
Sumber: http://febri-zikrillah.blogspot.co.id
Contoh orisinil dari
produk yang pernah saya buat adalah kue ape rainbow dengan bahan pewarna alami
yang didapat dari sayur-sayuran dan buah-buahan. Sehingga rasa dan sehat
terjaga. Selain itu saya juga pernah membuat keripik tempe coklat dan keju.
Semua produk tersebut saya buat ketika mengikuti Pekan Kretivitas Mahasiswa di
kampus Diploma IPB.
Jelaskan pengembangan UMKM di Indonesia
dengan data yang dapat Anda peroleh dari internet dan fakta yang ada di
lingkungan Anda!
Kontribusi UMKM bagi Perkembangan UMKM di Indonesia
Sumber : Kompas
JAKARTA, KOMPAS — Kontribusi sektor usaha mikro, kecil, dan
menengah terhadap produk domestik bruto meningkat dari 57,84 persen menjadi
60,34 persen dalam lima tahun terakhir. Serapan tenaga kerja pada sektor ini juga
meningkat, dari 96,99 persen menjadi 97,22 persen pada periode yang sama.
Meskipun indikator kontribusi terhadap pembentukan produk domestik bruto (PDB)
dan serapan tenaga kerja naik, akses sektor usaha mikro, kecil, dan menengah
(UMKM) ke rantai pasok produksi global sangat minim. Kontribusi UMKM di
Indonesia terhadap rantai pasok global hanya 0,8 persen. Guru Besar Fakultas
Ekonomi Universitas Padjadjaran Bandung Ina Primiana menyatakan, sebagian besar
pelaku UMKM tidak memiliki informasi dan akses ke pasar global. "Di dalam
negeri, pertumbuhan sektor ini tidak sejalan dengan pertumbuhan usaha besar.
Ini menunjukkan pengembangan usaha besar tidak melibatkan kontribusi
UMKM," kata Ina dalam diskusi Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Jakarta,
Kamis (28/1). Ina menjadi pembicara bersama Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan
Industri (Kadin) Indonesia Bidang UMKM, Koperasi, dan Industri Kreatif Sandiaga
Uno serta Direktur Usaha Kecil dan Menengah Bank DBS Indonesia Steffano Ridwan.
Di ASEAN, kontribusi UMKM Indonesia terhadap rantai pasok produksi global hanya
sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan Brunei, Laos, Myanmar, dan Kamboja.
Kontribusi tertinggi sektor UMKM terhadap rantai pasok produksi global mencapai
2,7 persen. Padahal, ASEAN berkontribusi 9,3 persen terhadap rantai pasok
produksi global pada periode 2009-2013. Kontribusi sektor UMKM terhadap ekspor
Indonesia tahun 2015 hanya 15,8 persen, jauh lebih kecil dibandingkan dengan
negara-negara sekawasan di Asia Tenggara. Kontribusi sektor UMKM Thailand
terhadap ekspor 29,5 persen dan Filipina 20 persen. Di tingkat global,
kontribusi sektor UMKM Jerman terhadap ekspor mencapai 55,9 persen dan Jepang
sekitar 53,8 persen.
Menurut saya berdasarkan ruang lingkup lingkungan yang ada
UMKM di Indonesia sebenarnya banyak namun karena konsep tidak terencana
sehingga tidak terserap di sektor formal, banyak UMKM yang berkembang namun
banyak juga yang mudah hilang begitu saja, faktor kemauan dari seseorang
membangun sebuah usaha dan modal biasanya menjadi kendala. Sehingga perlu
adanya pendidikan dasar untuk setiap orang untuk mampu mengembangkan nilai –
nilai entrepreneur yang baik. Sehingga UMKM kita dapat berkembang.
Jelaskan tahapan dalam membuat usaha
mikro kecil menengah yang ideal!
1. Aspek Manajemen
Usaha
Dalam suatu kegiatan badan usaha haruslah ada manajemen yang mengatur atau menata badan usaha tersebut.
Seperti misalnya memiliki beberapa orang karyawan yang telah diberikan tanggung jawab dimasing-masing tugasnya.
2. Aspek Operasional
Kita harus memahami bagaimana cara membuat produk yang akan dijadikan usaha, agar produk tersebut memiliki nilai jual yang diterima dipasaran.
Menyediakan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan usaha yang dilakukan, serta merincikan manajemen resiko yang akan terjadi.
3. Aspek Pemasaran
a. Target Pasar
Merupakan kunci utama yang harus diperhatikan, disini kita mengamati bahwa produk kegiatan usaha diminati oleh semua kalangan. Baik kalangan bawah, menengah, dan atas. Dan juga mulai dari anak-anak sampai orang dewasa.
b. Konsep Pemasaran
Yaitu melakukan pengamatan secara langsung kepada para pesaing usaha, misalnya menentukan ciri khas atau keunikan produk yang dihasilkan.
c. Kualitas Produk Dan Penetapan Harga
Yaitu membuat produk memiliki kualitas standar, misalnya produk makanan ringan ini mengandung vitamin A-Z dan sesuaikan harga dengan produk yang dihasilkan. Ini dilakukan agar pelanggan dapat membandingkan produk mana yang lebih baik.
4. Aspek Keuangan
Merincikan modal untuk kegiatan usaha yang akan dilakukan, antara lain :
a. Perincian biaya bahan dan perlengkapan kegiatan usaha.
b. Perincian biaya operasional.
c. Perincian gaji karyawan.
5. Promosi
Promosi perlu dilakukan untuk memperkenalkan produk yang dihasilkan, misalnya dengan memasang iklan diblog ini untuk mempromosikannya ( hehehe ).
6. Segmentasi Produk
Lokasi usaha haruslah dipilih tempat yang strategis, agar terlihat jelas prospek penjualannya sehingga memungkinkan akan banyak konsumen yang membeli produk hasil kegiatan usaha.
7. Cara Pengelolaan Usaha
Haruslah memiliki visi dalam pengelolaan usaha yang sebenarnya adalah sederhana bagi yang ingin menjadi pengusaha apapun jenisnya.
Perlu kita ketahui bahwa bisnis itu seperti pohon mangga yang kita tanam dari pertama kali tunas, maka tanggung jawab kita adalah merawatnya dengan menyiram dan memberi pupuk sampai menghasilkan buah saat panen. Dan tetap berkesinambungan dalam merawatnya, bukan dibiarkan begitu saja sebab akan mengurangi kualitas hasil dan ketika buahnya mulai berkurang bahkan kualitasnya menurun, serta pohon mulai terserang hama maka pohon pun ditebang.
Perlu ada kesabaran, keuletan, dan ketelitian untuk menciptakan hasil yang maksimal.
Catatan penting untuk bisnis yang seperti pohon mangga, itulah sebabnya pilihlah bisnis yang kita sukai atau berasal dari hobi kita. Karena yang kita sukai akan menimbulkan semangat dan minat besar agar bisnis yang dijalani sampai berjangka panjang.
Rencana yang matang perlu dilakukan untuk melindungi bisnis kita, dan perlu wawasan yang luas untuk memeriksa masalah nominal yang ada. Mulai dari masalah staf, produksi, pemasaran, logistik, dan promosi. Semuanya harus ada pada pembukuan sistem yang telah dibuat.
Hal tersebut diatas untuk menghindari situasi yang chaos ( tumpang tindih ) dan manajemen tambal sulam dimasa mendatang.
8. Analisis SWOT
Setiap memulai suatu kegiatan usaha kita harus mengukur kemampuan kita terhadap lingkungan atau pesaing, yaitu melalui analisis swot :
a. Strength ( kekuatan )
b. Weakness ( kelemahan )
c. Opportunity ( peluang )
d. Treath ( ancaman )
Dalam suatu kegiatan badan usaha haruslah ada manajemen yang mengatur atau menata badan usaha tersebut.
Seperti misalnya memiliki beberapa orang karyawan yang telah diberikan tanggung jawab dimasing-masing tugasnya.
2. Aspek Operasional
Kita harus memahami bagaimana cara membuat produk yang akan dijadikan usaha, agar produk tersebut memiliki nilai jual yang diterima dipasaran.
Menyediakan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan usaha yang dilakukan, serta merincikan manajemen resiko yang akan terjadi.
3. Aspek Pemasaran
a. Target Pasar
Merupakan kunci utama yang harus diperhatikan, disini kita mengamati bahwa produk kegiatan usaha diminati oleh semua kalangan. Baik kalangan bawah, menengah, dan atas. Dan juga mulai dari anak-anak sampai orang dewasa.
b. Konsep Pemasaran
Yaitu melakukan pengamatan secara langsung kepada para pesaing usaha, misalnya menentukan ciri khas atau keunikan produk yang dihasilkan.
c. Kualitas Produk Dan Penetapan Harga
Yaitu membuat produk memiliki kualitas standar, misalnya produk makanan ringan ini mengandung vitamin A-Z dan sesuaikan harga dengan produk yang dihasilkan. Ini dilakukan agar pelanggan dapat membandingkan produk mana yang lebih baik.
4. Aspek Keuangan
Merincikan modal untuk kegiatan usaha yang akan dilakukan, antara lain :
a. Perincian biaya bahan dan perlengkapan kegiatan usaha.
b. Perincian biaya operasional.
c. Perincian gaji karyawan.
5. Promosi
Promosi perlu dilakukan untuk memperkenalkan produk yang dihasilkan, misalnya dengan memasang iklan diblog ini untuk mempromosikannya ( hehehe ).
6. Segmentasi Produk
Lokasi usaha haruslah dipilih tempat yang strategis, agar terlihat jelas prospek penjualannya sehingga memungkinkan akan banyak konsumen yang membeli produk hasil kegiatan usaha.
7. Cara Pengelolaan Usaha
Haruslah memiliki visi dalam pengelolaan usaha yang sebenarnya adalah sederhana bagi yang ingin menjadi pengusaha apapun jenisnya.
Perlu kita ketahui bahwa bisnis itu seperti pohon mangga yang kita tanam dari pertama kali tunas, maka tanggung jawab kita adalah merawatnya dengan menyiram dan memberi pupuk sampai menghasilkan buah saat panen. Dan tetap berkesinambungan dalam merawatnya, bukan dibiarkan begitu saja sebab akan mengurangi kualitas hasil dan ketika buahnya mulai berkurang bahkan kualitasnya menurun, serta pohon mulai terserang hama maka pohon pun ditebang.
Perlu ada kesabaran, keuletan, dan ketelitian untuk menciptakan hasil yang maksimal.
Catatan penting untuk bisnis yang seperti pohon mangga, itulah sebabnya pilihlah bisnis yang kita sukai atau berasal dari hobi kita. Karena yang kita sukai akan menimbulkan semangat dan minat besar agar bisnis yang dijalani sampai berjangka panjang.
Rencana yang matang perlu dilakukan untuk melindungi bisnis kita, dan perlu wawasan yang luas untuk memeriksa masalah nominal yang ada. Mulai dari masalah staf, produksi, pemasaran, logistik, dan promosi. Semuanya harus ada pada pembukuan sistem yang telah dibuat.
Hal tersebut diatas untuk menghindari situasi yang chaos ( tumpang tindih ) dan manajemen tambal sulam dimasa mendatang.
8. Analisis SWOT
Setiap memulai suatu kegiatan usaha kita harus mengukur kemampuan kita terhadap lingkungan atau pesaing, yaitu melalui analisis swot :
a. Strength ( kekuatan )
b. Weakness ( kelemahan )
c. Opportunity ( peluang )
d. Treath ( ancaman )
Sumber: http://usahamodalkecil31.blogspot.co.id
Jelaskan
perbedaan antara manejer usaha kecil dengan wirausahawan! Serta sebutkan
kelebihan dan kekurangan antara menjadi seorang pekerja dengan pengusaha!
Robin
Boadway (1996) mendefinisikan kewirausahaan sebagai suatu proses dimana orang
mengejar peluang-peluang, memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi,
tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan saat ini. Ia
mengingatkan bahwa mengelola usaha kecil tidak selalu sama dengan
kewirausahaan. Tidak seluruh manajer usaha kecil adalah seorang entrepreneur.
Banyak manajer usaha kecil tidak inovatif, tapi hanya mengoperasikan bisnisnya
seperti organisasi birokratif. Ada perbedaan-perbedaan penting dalam manajerial
seorang entrepreneur dan manajer birokratis dalam suatu perusahaan. Apa saja
yang membedakan mereka?
Entrepreneur
|
Manajer
|
Aktif
mencari perubahan dengan mengeksploitasi peluang-peluang
|
Meminimalkan resiko
|
Menerima
/ mengendalikan risiko
|
Cenderung menghindari resiko
|
Dimotivasi
oleh kebebasan dan peluang untuk menciptakan keuntungan finansal
|
Dimotivasi oleh promosi
karier dan imbalan tradisional lainnya
|
Cenderung
menerima kesalahan sebagai suatu bagian yang wajar / normal
|
Menghindari kesalahan
|
Lebih
intens/langsung terlibat dalam aktivitas operasional organisasi
|
Cenderung mendelegasikan
tugas-tugas dan mengawasi pekerja
|
Beberapa
kekurangan dan kelebihan menjadi seorang karyawan,diantaranya:
Kelebihan
Kita Tidak perlu
memikirkan modal untuk membuat sebuah perusahaan.
Kita Tidak perlu
khawatir akan menanggung kerugian. Income bulanan yang sudah pasti.
Mendapatkan tunjangan
dari perusahaan,dan lain sebagainya.
Kekurangan
Terikat waktu kerja
Income ditetapkan perusaan.
Jenjang karir terbatas
Terikat aturan pekerjaan.
Berada dibawah tekanan
orang lain (atasan), dan hal lain sebagainya.
Beberapa
kekurangan dan kelebihan sebagai pelaku wirausaha antara lain sebagai berikut:
Kelebihan
Tidak terikat waktu
kerja karena kita yang menentukan Income yang tidak terbatas
Tidak terikat sistem aturan baku
Tidak ada tekanan dari
atasan,dll
Kekurangan
Resiko Kerugian kita yang menanggung
Penyediaan modal/dana untuk beberapa jenis
usaha
Tidak pasti dalam
keuntungan,dll
Sumber:
http://ciputrauceo.net/
Sumber: http://lalanzaelani.blogspot.co.id
Buatlah
rencana bisnis sederhana dengan menggunakan bahan di bawah ini (bohlam bekas)!
a. Rencana Merk
Untuk mengubah bohlam
bekas menjadi barang memiki nilai maka kami akan membuat undangan pernikahan
yang manis dengan menggunakan minatur pasangan atau surat yang disisipkan pada
lampu bohlam dengan merk VE LO infinity.
b. Konsep Ide
Pernikahan tidak
lengkap apabila tidak ada undangan yang diberikan kepada kerabat terdekat. Undangan
pernikahan yang menarik akan membuat orang lebih terkesan dan membuat kerabat
memiliki rasa ingin tahu lebih. Konsep tersebut yang membentuk Ve Lo Infinity di buat. Membuat bohlam
dengan cita rasa seni yang tinggi akan menjadikan undangan pernikahan terlihat
unik. Limbah bohlam yang sulit di urai karena butuh proses yang lama menjadikan
konsep mengubah bohlam ini menjadi bagian yang penting. Sehingga membantu
proses mendaur ulang agar lingkungan lebih aman.
Ve Lo Infinity
juga tidak hanya sekedar undangan biasa, namun juga bisa menjadi hiasan disudut
meja kantor atau rumah. Pembuatan Ve Lo Infinity cukup mudah, karena bohlam
yang sudah tidak dipakai dapat di isi dengan miniature yang dibuat mirip dengan
pasangan yang telah memesan lalu tambahkan surat kecil yang digulung di tengah
untuk memberikan informasi mengenai waktu dan lokasi.
c. Operasional
Dalam pembuatannya Ve Lo
Infinity melakukan produksi di daerah kemang Jakarta selatan. Bahan
untuk membuat Ve Lo infinity terdiri dari bohlam, Kertas Karton, Kayu, Kertas
warna-warni. Proses untuk membuat Ve Lo infinity yaitu bagian
pemesanan mendapat request dari customer lalu kita memberikan katalog untuk memberikan
informasi mengenai model dan biaya. Untuk pemesanan Ve Lo Infinity berkisar dari 200-1000 undangan saja. Dengan waktu
pemesanan 1-2 bulan sebelum hari H. Setelah sesuai masuk ke bagian creative untuk
design lalu dibantu dengan pembuatan miniatur oleh bagian pencetakan dan
produksi, bagian terakhir yaitu menata karikatur dan gulungan surat. Lalu masuk
bagian pengecekan dan pengiriman undangan.
Untuk bagian produksi
kami memiliki 20 karyawan untuk membuat minatur yang telah di design bagian creative
dibantu dengan mesin, jadi karyawan hanya menata saja. Lalu bagian pengecekan 5
orang dan bagian pengiriman 2 orang. Peralatan yang dibutuhkan, meja, kursi,
mesin pencetak, mesin pemotong, computer. Modal usaha didapatkan dari modal pemilik
VE
LO Infinity sendiri.
d. Pasar dan Pemasaran
Geografis: Akses website
pernikahan dan Media Sosial
Demografis: Menyediakan
undangan pernikahan yang unik ntuk membuat undangan tidak kaku dan menarik bagi
pasangan yang mengidamkan pernikahan sempurna.
Psikografis: Kelas
Menengah atas
Jenis Kelamin: Pria dan
Wanita
Untuk pemasaran
dilakukan meliputi daerah dengan penghasilan tinggi dan kota-kota besar
Jakarta, Bandung, Surabaya, Jogja, Medan dan Makassar. Pemasaran dilakukan
lewat bantuan website pernikahan sepert Weddingku, Bridestory, Rumahtaaruf, Merityuk
selain itu kami juga ikut berpartisipasi dalam organisasi yang
berkaitan dengan rencana pernikahan, lalu kami juga ikut dalam pameran bride
yang di selenggarakan oleh beberapa event di berbagai kota.